Angkringan sejatinya identik dengan wilayah Solo dan Yogyakarta. Akan tetapi, penggemar makanan di warung lesehan ini kini menyebar hingga ke kota-kota besar lainnya di tanah air. Tak heran, banyak pebisnis kuliner yang merintis usaha angkringan di perkotaan.
Salah satunya adalah Sigit Wibisono pemilik Angkringan SK di Cimanggis, Depok. Usaha angkringan ini sudah dirintis sejak 2008.
Ada 28 menu yang disajikan di Angkringan SK, antara lain nasi kucing, sate ayam, sate telur puyuh, sate otak, tempe bacem, ayam bakar, dan martabak telor. Sigit membanderol setiap menu berkisar Rp 2.000 hingga Rp 5.000 per buah.
Sejak tiga tahun terakhir, Sigit pun memberanikan diri membuka peluang kemitraan. Maklum permintaan kemitraan marak. Sekarang, sudah ada 60 gerai Angkringan SK yang tersebar di 20 kota, mulai dari Aceh hingga Banjarmasin. Rinciannya, 3 gerai milik pusat, sisanya gerai milik mitra.
Sigit hanya menawarkan satu paket kemitraan dengan investasi Rp 7,5 juta. Mitra berhak memperoleh gerobak, peralatan lengkap, resep masakan, bahan baku awal, dan pelatihan untuk karyawan.
Mitra tidak diwajibkan membeli semua bahan baku dari pusat. Hanya bumbu kering saja, seperti bumbu bacem dan bumbu ayam bakar. Sigit pun tidak memungut biaya royalti dari mitra.
Menurut estimasi Sigit, mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 350.000 hingga Rp 1,2 juta per hari. “Kalau dirata-ratakan, omzet mitra bisa mencapai Rp 500.000 per hari atau Rp 15 juta sebulan,” bebernya.
Jika target laba bersih berkisar 30 persen-40 persen, bica tercapai, mitra sudah bisa balik modal sekitar tiga bulan.
Jika target laba bersih berkisar 30 persen-40 persen, bica tercapai, mitra sudah bisa balik modal sekitar tiga bulan.
Kata Sigit, secara garis besar, Angkringan SK mirip dengan bisnis angkringan lainnya. Kelebihannya terletak pada sistem SOP yang terstruktur, dan kelezatan bumbu yang tidak dimiliki kebanyakan bisnis angkringan.
Dengan kelebihan itu, ia optimistis, bisa menggaet lebih banyak mitra. Targetnya, bisa memiliki 300 gerai Angkringan SK hingga penghujung tahun. “Kami sudah mulai merambah bagian timur Indonesia,” kata Sigit.(Marantina)